Kamis, 23 September 2021

DIARY BUNDA ASYAM : [REVIEW LIPROLAC] TANTANGAN GTM ANAK

Kalau diliat-liat kayaknya hampir semua ibu sepakat yaa bahwa selain masa menyusui, masa MPASI adalah salah satu masa terberat dalam menjalani parentinghood. Dimulai dari drama GTM (Gerakan Tutup Mulut) alias gak mau makan, bingung nyusun menu makanan, BB (Berat badan), sampai drama masalah pencernaan kayak kolik, diare, dan lain sebagainya. Nggak terkecuali juga buat newmom kayak aku.

Kali ini aku mau fokus cerita tentang masalah GTM, nafsu makan dan BBnya Asyam anakku.

Jadi dimulai ketika umur Asyam 8 atau 9 bulan dia udah mulai menunjukkan gejala GTM dengan cara melepeh makanan bahkan gak mau buka mulut sama sekali, padahal udah aku lakuin berbagai cara dari variasiin makanan sampe akhirnya aku nyerah kasih dia yutup sambil makan demi agar dia mau makan. Apalagi aku juga lagi struggle untuk naikin BB Asyam karena pas 7 bulan dia kena disentri.

Sampai umur Asyam 12 bulan BB Asyam sih Alhamdulillah masih naik, tapi naiknya tuh bener-bener pas-pasan banget dan butuh effort banget untuk naikin BB dia dan bikin dia mau makan karena dia cuma mau makan dikit. Dan mesti banget ngejaga dia supaya nggak sakit, karena kalo sakit dikit BBnya gampang banget turun. Aku sampe ikut berbagai kelas MPASI dan webminar, masak ini itu, follow IG dokter anak hits, searching sana sini baca artikel, bikin suasana makan baru dan lain lain udah aku lakuin tapi hasilnya masih belum sesuai sama harapanku. Opsi terakhir aku mau bawa dia ke DSA untuk dicek takut-takut ada silent desease.

Pas lagi galau-galaunya itu tiba-tiba aku nggak sengaja baca postingan Instagramnya Mak Aji Citra Ayu Mustika @Olevelove tentang probiotik dan hubungannya dengan pencernaan, bahwa ternyata pencernaan yang baik dan sehat dapat berpengaruh dengan penyerapan gizi makanan anak. Langsung tuh aku inget, dulu waktu Asyam sakit diare DSAnya juga ngasih probiotik tapi aku kasih cuma pas lagi diare aja. Sementara Mak Aji ini ngasih anaknya probiotik setiap hari mereknya Liprolac, akhirnya aku searchinglah tentang si probiotik ini dan juga Liprolac.

Jadi, probiotik ini adalah bakteri baik yang manfaatnya banyak banget salah satunya membantu memelihara kesehatan pencernaan dan Liprolac kandungannya adalah probiotik ini.

Bismillah akhirnya aku ikhtiar kasih Asyam Liprolac, aku beli di Official Storenya di Shopee yang drops baby karena usia dia 15 bulan pada saat itu. Aku kasih dia 6 tetes perhari, aku tetesin dimakanannya. Setelah 3 mingguan rutin minum Liprolac aku iseng nimbang BB dia, ternyata Alhamdulillah BBnya naik 260 gram dalam 3 minggu, padahal pola makannya biasa aja, dan Asyam juga bukan yang lahap banget gitu makannya, cuma memang aku liat dia lebih enak makannya, dalam artian dia udah gak GTM banget kayak dulu. Jadi aku mengambil kesimpulan kayaknya perut Asyam enakan, pencernaannya lebih sehat jadi gizi dari makanan yang dia makan bisa terserap baik walau makannya nggak banyak, Logikanya kalau pencernaan kita sehat, kita jadi enak buat makan, dan gizi-gizi juga berpotensi terserap dengan baik, ya gak sih?

Pas umur Asyam 20 bulan aku ganti Liprolac dropsnya sama yang serbuk, karena lebih praktis untuk dibawa-bawa di tas gak mesti disuhu dingin. Akhirnya sampai sekarang umur dia 24 bulan masih aku rutinin minum Liprolac dan Alhamdulillah bonusnya aku ngerasa dia jadi gak gampang kena diare atau sembelit.

Nihh anaknya sekarang malah suka banget sama Liprolac kids yang serbuk, soalnya rasa vanilla jadi anak-anak suka.



Ternyata bener yaa.. jadi ibu tuh banyak banget tantangannya, dan yang pasti kita harus selalu sabar, gak boleh lelah belajar dan gak boleh menyerah.

Oiyaaa… untuk moms yang mau beli Liprolac Baby atau Liprolac Kids bisa di Official Storenya Kalbe di Shopee bit.ly/liprolac-kids atau bit.ly/liprolac-baby atau kalau mau tau informasi lebih lengkap bisa kunjungi websitenya di www.kalcare.com

Semoga sharing-sharing aku bermanfaat ya moms, tetap semangat untuk kita semua para ibu, semoga selalu dimudahkan dan dikuatkan dalam membersamai tumbuh kembang ananda J


Senin, 04 Juni 2018

Allah maha membolak balikkan hati

Allah maha membolak balikkan hati manusia,  hari ini begini,  besok begitu,  begitu pula sebaliknya,  kita tidak ada yang tau.
Oleh karena itu, kita jangan pernah berharap kepada selain Allah dan selalu minta untuk diteguhkan hatinya.

Ya muqollibal qulub,  tsabit qalbi 'ala dinnik... 

Jumat, 21 Oktober 2016

Menerima dan Bersyukur

Ada 3 golongan takdir seseorang ketika terlahir di dunia.

Pertama, orang yang terlahir dengan memiliki segalanya. Cantik atau tampan, memiliki anggota tubuh yang lengkap,  sehat, kaya, pintar, berasal dari keluarga baik-baik dan terhormat, memiliki keluarga yang rukun dan bahagia. Sempurna.

Kedua, orang yang terlahir tidak memiliki segalanya. Tidak cantik atau tampan, tidak kaya, tidak pintar, tidak berasal dari keluarga yang baik dan terhormat. Tidak memiliki anggota tubuh yang lengkap.  Ujian.

Ketiga, orang yang terlahir dengan ‘seimbang’. Dia tidak memiliki salah satu hal tapi ada hal lainnya sebagai gantinya. Contohnya, dia tidak cantik atau tampan,  dia tidak pintar,  tapi dia kaya.
Dia cantik atau tampan,  dia kaya,  namun dari keluarga yang berantakan tidak harmonis.
Atau bisa juga, dia cantik atau tampan,  dia pintar, dia berasal dari keluarga yang baik namun dia tidak kaya.
Atau, dia cantik/tampan, dia kaya, dia berasal dari keluarga baik,  namun dia cacat. Sayang sekali.

Apa persamaan dari ketiga tipe tersebut?

Jawabannya hanya satu, yaitu: Tidak bisa memilih.

Kita tidak bisa memilih terlahir seperti apa dan dalam keadaan bagaimana. Kita tidak bisa memilih terlahir dari orang tua yang mana dan bagaimana. Kita tidak bisa memilih karena kita telah dipilih oleh takdir. Tidak ada yang bisa merubah itu semua.
Hanya ada satu hal yang bisa kita lalukan yaitu, menerima dan bersyukur.

Aku bukan golongan pertama, namun aku bersyukur bukan termasuk golongan kedua. Aku mungkin lebih tepat masuk ke golongan ketiga, sama seperti kebanyakan orang.

Kadang kita iri melihat keadaan orang lain, terlihat sempurna dari luarnya. Padahal kita tidak tahu hal-hal apa yang harus mereka lalui dibalik ‘kesempurnaan’ yang tampak dari luar tersebut.

Kadang kita juga sering terlupa, saking terlalu terkesima melihat 'keatas’ kemudian kita lupa melihat 'kebawah’,  ternyata masih jauh lebih banyak orang-orang yang kurang beruntung dari kita.

Kita terlalu sering mengeluh, merasa hidup kita yang paling menderita, merasa keadaan kita yang paling menyedihkan, dan takdir kita yang paling buruk, tapi kita lupa untuk melihat 'kebawah’ ternyata kita nasib kita masih jauh lebih beruntung dari mereka.

Itulah manusia,  terkadang lupa untuk bersyukur. Padahal Tuhan kita berfirman dalam kitabNya,
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab-Ku sangat pedih.”(QS.ibrahim : 7)

Padahal jika kita bersyukur maka Allah akan menambahkan nikmatNya pada kita, tapi apa? Kadang kita terlalu kufur nikmat. Kita mengingkari nikmat yang telah Allah berikan kepada kita dengan membanding-bandingkan hidup kita dengan hidup orang lain yang kita rasa lebih baik. Padahal boleh jadi banyak sekali orang-orang yang menginginkan kehidupannya berada diposisi kita.

Menerima dan bersyukur.

Itulah pekerjaan rumah yang harus kita kerjakan. Mulailah untuk menerima dan bersyukur,  karena ketika kita bersyukur kepada Allah maka sesungguhnya kita telah bersyukur untuk diri kita sendiri. Ketika kita bersyukur maka nikmat dan kebahagiaan kita semakin bertambah. Dan ketika kita mulai membanding-bandingkan hidup kita,  atau mulai kufur nikmat, sesungguhnya kita telah berbuat jahat kepada diri kita sendiri, kita justru malah akan semakin gelisah, maka disaat seperti itu kita harus banyak mengingat bahwa masih ada orang-orang yang hidupnya jauh kurang beruntung dari kita.

"Karenanya, ingatlah kamu sekalian kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah mengingkari nikmat-Ku. (QS. Al-Baqarah : 152)



Ini catatan untuk diriku sendiri.
Parungpanjang, 21 Oktober 2016

Senin, 30 Mei 2016

Lihatlah Lebih Dekat

Pergilah sedih, pergilah resah
Jauhkanlah aku dari salah prasangka
Pergilah gundah, jauhkan resah
Lihat segalanya lebih dekat
dan ku bisa menilai lebih bijaksana...

mengapa bintang bersinar?
mengapa air mengalir?
mengapa dunia berputar?
lihatlah segalanya lebih dekat
dan kau akan mengerti...


Sebuah lagu masa kecil favoritku sepanjang masa,
Aku merindukan masa kecilku...

-SN-

Minggu, 28 Februari 2016

Jatuh Cinta dengan Tulisan

Aku jatuh cinta dengan tulisan. Bagaimana bisa hanya dengan membaca tulisan saja aku jatuh cinta? Bahkan sebelum aku tau wajah penulisnya.

Ya, aku selalu kagum dengan penulis.
Dengan gaya bahasa mereka, dengan pesan yang ingin mereka sampaikan, dengan setiap kata yang mereka rangkai menjadi kalimat.

Aku jatuh cinta dengan tulisan-tulisan J.K Rowling tentang imajinasi-imajinasi dan khayalannya.
Mas Darwis Tere Liye tentang filosofi kehidupan dan segala tentang cinta.
Bang Andrea Hirata dan Uda Ahmad Fuadi tentang persahabatan, perjuangan dan mimpi-mimpi mereka.
Bunda Asma Nadia tentang perempuan, keluarga dan bergagai macam catatan perjalanannya.
Kang Abik Habiburrahman El Shirazy tentang keindahan Islam, Intelektualitas dan keromantisan.

Wow, mereka sama-sama menulis tapi mereka berbeda.
Mereka menulis dan mereka menginspirasi.
Menginspirasiku untuk menulis juga dan membuatku jatuh cinta untuk selalu menyempatkan diri membaca karya-karya mereka.

Aku? Menulis??
Hahaha.
Aku masih jauh dibandingkan mereka.
Bahkan tulisanku lebih terkesan ‘alay’ atau ‘curhat’ dan jauh sekali dari kata menginspirasi.
Bahkan untuk menuliskannya pun terkadang aku malas.

Tapi, ketidaksengajaanku mengikuti kelas menulis kemarin sedikit banyak mengubah pandanganku.
Bersama seorang penulis amatir, pemula, dan nekat bernama Azhar Nurun Ala aku belajar banyak hal.

“Apa yang diucap akan menguap, apa yang ditulis akan abadi”

Sebuah kutipan dia lontarkan pada kelas menulis kemarin dan aku tersentak.

Ya, kita menulis bukan untuk menunjukkan kita bisa menulis.
Kita menulis juga tidak berharap untuk bisa menginspirasi orang lain ataupun bisa mengubah dunia.
Itu harapan yang terlalu semu bagi amatiran seperti kita-walaupun jika pada akhirnya bisa mengispirasi itu merupakan suatu bonus yang tidak terduga-.

Tapi menulislah untuk dikenang.

Kita menulis untuk memberikan suatu kenangan, yang dikemudian hari orang lain -terutama orang-orang terdekat yang kita sayangi- dapat membaca tulisan kita, entah anak cucu atau cicit kita nanti setelah kita tiada.

“Oooo jadi begini ya kisah cinta kakek sama nenek dulu, sampai akhirnya mereka bisa menikah” 

“Aku nggak pernah tau kalo perjuangan kakek dulu seperti ini, keren ya kakek”

Sebuah untold story yang mungkin tidak sempat kita ceritakan secara langsung kepada anak cucu kita, tapi mereka bisa membacanya di kemudian hari.

Menulislah.
Meskipun tulisan kita random, acak-acakan atau jelek tapi kita tidak pernah tau, siapa tau ada yang senang dan selalu menantikan tulisan kita.

Menulislah.
Menulis mengabadikan kebaikan.

Menulislah.
Tulislah dengan sepenuh hati, karena apa yang ditulis oleh hati akan sampai ke hati.



Parungpanjang, 28 Februari 2016/19 Jummadil Awal 1437H

Kamis, 19 November 2015

Aku dan Paskbira

Aku, Yeni, Imam dan Tiara, we met at the unexpected moment.
Masih inget kan guys waktu pertama kali kita ketemu di kantor kecamatan waktu kita ikut seleksi Paskibra Kecamatan Legok Tangerang Juli tahun 2008 silam?
Kita nggak kenal satu sama lain, sekolahnya aja pun beda2, kita masing-masing nggak satu sekolah. Yang satu sekolah cuma aku, Yeni dan Tiara. Imam dan Mimi beda sekolah. Nggak cuma kita berlima sih, banyak temen-temen kita Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kec. Legok Tangerang tahun 2008 yang lain yang beda sekolah.
Kita selalu bareng-bareng, dari latihan bareng, lari bareng, dijemur bareng, push up bareng *eh enggak deh kalo push up mah yang cowok doang, yang cewek bending :D* makan bareng yang cuma dikasih waktu 3 menit harus habis semua nggak boleh ada sisa sama sekali, dimarahin bareng, kerja bakti bareng, pokoknya semuanya serba bareng *dalam hal yang wajar loh yaa* karena harus kebersamaan. Haha *you three must be remember it.*.

Dulu waktu awal masuk SMA aku ada niat sih ikut paskib lagi karena kan pas SMP aku ikut paskib juga dan terkesan banget sama paskibra, tapi aku nggak tau kalo ternyata pas SMA ini ikut paskibnya udah satu tingkat lebih tinggi gini. Kirain ikut paskib eskul yang ada di sekolah, tau-taunya udah masuk ruang lingkup wilayah kecamatan yang luaaass banget.  For Your Information nihh seleksi paskibra kecamatan Legok Kabupaten Tangerang ini lumayan ketat dan sulit, nggak cuma diikutin dari satu sekolah aja tapi dari sekitar hampir 10 sekolah yang masuk dalam ruang lingkup kecamatan Legok Kabupaten Tangerang. Ada SMAN 1 Legok Tangerang atau yang sekarang udah berubah nama menjadi SMAN 17 Kab. Tangerang yaitu sekolah aku, Yeni dan Tiara, terus ada SMK YAPPIKA sekolahnya Imam, ada SMK PGRI 31 Legok Tangerang, SMA PGRI 83 Legok Tangerang sekolahnya Mimi, ada SMK Penerbangan Dhirgantara sekolahnya Angga dan Ita, SMK Mahbuby, SMA Yuppentek, dan sekolah lainnya yang aku lupa namanya.

Berawal dari secara tiba-tiba pada pertengahan bulan Juli, sore hari ba’da ashar ada kakak kelas yang nyuruh kumpul anak-anak yang namanya dipanggil dan ngajak kita dateng ke kantor kecamatan. Berhubung waktu itu kita baru aja selesai MOPD (MOS gituu) dan hari itu adalah hari pertama kita resmi sebagai anak SMA dan hari pertama make seragam putih abu-abu *ciyeee* kita nurut-nurut aja sama kakak kelas, secara takut juga sama senior haha. Ada sekitar 40 orang dari SMA-ku yang ikut, awalnya kita nggak tau kalo bakal ikut seleksi paskib eh sampe disana kita dikasih nomor urut, disuruh baris dan ngantri untuk dipanggil satu-satu buat seleksi di dalam aula kantor kecamatan Legok. Di lapangan kantor kecamatan udah banyak banget anak-anak SMA yang lagi baris dan kita nggak tau kalo ternyata itu juga dari sekolah-sekolah lain yang juga pada ikut seleksi dan belakangan kita baru tau kalo ternyata mereka ikut seleksi udah dari pagi dan bahkan udah daftar dari kemaren2nya. Di dalem aula kita di tes PBB dasar dan PBB berjalan dari mulai sikap siap sempurna, istirahat ditempat, hormat, jalan di tempat, sampe langkah tegak maju. Oh ya PBB itu Peraturan Baris Berbaris. Karena aku dulu udah kenyang banget sama PBB dari zaman SMP dan  ngerasa udah sering ikut lomba paskib juga dulu jadi aku santai2 aja nggak deg-degan sama sekali *pede banget yakk gue haha* bahkan aku antara niat dan ga niat ikutannya, soalnya aku masih bingung dan nggak tau menau sama sekali ini acara apa sebenernya, dan heran juga masa mau ikut eskul paskib disekolah aja sampe kayak gini hahaha parah banget yaa *dasar* :D

Akhirnya dari ratusan orang yang berasal dari berbagai sekolah itu terpilihlah sekitar 30 atau 35 orang *aku lupa* yang lolos seleksi termasuk aku. Sumpah aku nggak nyangka banget terpilih dan nggak ngeh sama sekali waktu nomor urutku di panggil. Aku aja sampe di senggol sama cewek disebelahku waktu nomor urutku dipanggil saking aku nggak fokusnya. Haha. Kemudian kita di bariskan dan di briefing untuk mulai latihan besok pagi jam 7 di lapangan kantor kecamatan Legok Tangerang.

Bagaikan disambar petir *Lebay* aku langsung syok. Hah?? Apa?? Jam 7 pagi?? Trus kita nggak sekolah gitu?? Aku yang nggak tau apa-apa ini bener-bener kaget dan syok. Tambah syok lagi saat tau barang-barang apa aja yang harus dibawa selama latihan. Sampe disini aku bener2 speechless nggak tau harus berbuat apa karena berasa jetlag. Baru aja hari ini ngerasain make seragam abu-abu, baru aja 2 jam yang lalu di sekolah belajar pelajaran pertama sebagai anak SMA dan baruuuu ajaaa sejam yang lalu aku dipanggil kakak kelas buat dateng ke kecamatan yang nggak tau mau ngapain trus tiba-tiba disuruh seleksi PBB dan sekarang tiba-tiba udah terpilih dan disuruh latihan besok pagi-pagi dengan barang bawaan yang menakjubkan. Fiuuhhh….

Barang bawaan yang mesti dibawa adalah Ransel yang berisi batu seberat 5kg untuk cowok dan 3kg untuk cewek, roti, air minum, handuk kecil, topi sekolah, name tag, buku merah putih dan beberapa barang bawaan lainnya yang aku lupa hehe. Kemudian untuk seragamnya adalah kaos putih plus celana sekolah abu-abu untuk laki-laki dan rok sekolah abu-abu pendek untuk perempuan dan kita akan latihan selama sebulan penuh dari besok sampai pengibaran bendera 17 Agustus. 

Sumpah ya, dalem hati aku bertanya-tanya, untuk apa sih ini kita mesti bawa ransel pluss batu?? Batu bro, batu! Dan 5kg untuk cowok dan 3kg untuk cewek. Berat hiks hiks, dan kita bakal latihan sebulan penuh, bayangkan! Emang sih dapet surat dispensasi yang artinya kita bakal tetap dihitung hadir di sekolah, tapi tetep aja syok. Dan yang menjadi pertanyaan lebih besar lagi adalah masalah rok pendek. Aku kan pake jilbab, nggak mungkin pake rok pendek dong. Setelah cerita-cerita dengan Tiara yang kebetulan temen sekelasku di SMA, akhirnya kita memutuskan untuk bilang sama seniorku sebut aja bang jabrik (nama disamarkan haha) senior paskib yang udah super senior. Pada saat itu kita belum kenal satu sama lain dan belum sempet kenalan juga, jadi yang kebetulan make jilbab juga sama kayak aku langsung aja aku ajakin nanya. Yeni waktu itu belum berhijab hehe, tapi hari ini subhanallah penampilannya udah kayak bidadari surga yaa Insya Allah :) Well, ternyata memperjuangakn jilbab itu nggak mudah bro. Kita disuruh lepas jilbab. Katanya Bang Jabrik “kasian juga kan kamu, nanti kamu kan pasti panas-panasan ntar mukanya belang kayak pake topeng gimana, terus juga pasti ribet rok panjang dipake latihan, nanti langkah tegak majunya gimana dan disini memang belum pernah ada pasukan yang perempuannya memakai jilbab, bla, bla, bla…..”. Wihhhh gila bener gue dibilang kayak gitu, naluri debatku yang terpendam langsung muncul. 
Terbelakang banget nihh pemikiran sampe punya aturan kayak gini, kataku dalem hati. Langsung aja aku siapin argumentasi yang langsung bikin Bang Jabrik diem. “Bang, saya dulu ikut paskib dari SMP. Udah ikut lomba dimana-mana dan saya tetap memakai jilbab dan tidak ada masalah apapun dengan itu. Saya latihan tetap dengan jilbab, dengan kaos panjang dan dengan rok panjang yang bawahnya dilipat sedikit keatas dengan kaos kaki yang panjang atau dengan celana panjang. Pelatih saya di SMP juga nggak pernah mempermasalahkan itu, dan yang saya tau Paskibra tingkat nasional juga memperbolehkan anggota pasukannya yang putri untuk memakai jilbab dan nggak ada larangan dengan itu. Kalau saya tidak boleh memakai jilbab, saya lebih baik tidak ikut latihan ini dan saya mengundurkan diri dari sekarang.” Aku berbicara dengan mantap dan dengan tingkat ke-pedean yang super tinggi (hehehe). Kalo masalah aturan agama nih, gue nggak akan takut-takut. Maju terus pantang mundur bro! Setelah aku ngomong gitu Bang Jabrik langsung diem dan agak lama berfikir, kemudian akhirnya dia bilang “Yasudah kamu datang saja besok latihan, coba dulu tetep pakai jilbabnya”. Aku yang masih rada kesel pun cuma bilang makasih sekedarnya trus langsung pulang.
Oh Iya, di paskib ada tata aturan pemanggilan dari junior terhadap senior. Panggilan untuk senior ada bermacam-macam tergantung daerah domisilinya. Kalau di Tangerang untuk senior putra dipanggil Abang dan untuk senior putri di panggil Mbak. Sementara di Bogor panggilan Akang untuk senior putra dan Teteh untuk senior putri.

Keesokan harinya aku berangkat dari habis subuh dianter abi dan janjian dipasar Legok sama Tiara dan karena mencari handuk kecil terlebih dahulu akhirnya kita terlambat datang latihan perdana hampir satu jam! dan parahnya lagi kita belum modifikasi rok kita ke model rok panjang yang compatible buat dipake latihan *oh my God*. Setelah ribet-ribet di kamar mandi hampir 10 menit akhirnya kita keluar dan anak-anak udah pada lagi duduk sarapan. Oohh jadi disuruh bawa roti dan air karna kita sarapan bareng di lapangan toh *baru tau*. Kita ketemu sama Bang Black (Nama Disamarkan hehe) yang pagi itu lagi jadi pelatihnya, kita minta maaf karena dateng terlambat. Bang Black nanya kenapa kita telat dan dia nanya kenapa pakaian kita kayak gini (pakai jilbab dan rok panjang). FYI nih guys, Bang Black adalah senior tergalak versi kita satu pasukan, sumpah suaranya aja berat gitu cowok banget dan tatapan matanya tajem banget nyeremin. Kalo ngomong kayak ngebentak gitu, nggak kayak Bang Jabrik yang masih sedikit lembut dan ke-bapak-an, kalo bang Black mah sumpah serem abis. Aku disitu rada gugup juga jawabnya, soalnya kita pas banget kebetulan lagi dalam posisi yang salah karena dateng telat banget hampir satu jam. Duuhh… Akhirnya aku beraniin jawab, aku bilang kemarin udah bilang sama Bang Jabrik dan Bang Jabrik ngebolehin kita untuk tetap pake jilbab. Trus Bang Black nggak terima gitu aja, dia bilang kita nggak kebersamaan sama temen-temen yang lainnya yang kepanasan semenatara kita ketutup pake jilbab. Ngedenger kayak gitu langsung aja naluri debat gue muncul lagi dan langsung aku bilang “saya pakai jilbab ini sudah prinsip saya dan nggak bisa di ganggu gugat lagi. Lagi pula saya udah bilang dan udah izin sama Bang Aep dan katanya nggak papa jadi kita pake.” Akhirnya setelah melalui perdebatan2 itu aku sama tiara diizinin buat masuk barisan.

Wahhh… bener-bener deh perjuangan banget tuh buat mertahanin jilbab. Zaman dulu belum kayak zaman sekarang yang jilbab atau hijab udah menjadi trend dan banyak orang yang make.

Akhirnya singkat cerita aku dan Tiara tetep bergabung dengan pasukan. Latihan minggu pertama sumpah capek dan berat banget. Nggak sanggup deh rasanya, bener-bener full dari pagi sampe sore hampir maghrib. Istirahat cuma pas sholat zuhur dan makan siang sama pas sholat ashar. Ada sih istirahat-istirahat bentar beberapa kali buat minum tapi itu paling cuma 5 menit dan minum cuma dikasih 2 gelas doang. Satu gelas untuk putri dan satu gelas untuk putra. Satu gelas itu harus cukup buat kita semua. Makan juga jangan salah, jangan kira makan bisa santai-santai. Boro-boro santai, makan aja harus dalam keadaan duduk tegak sempurna, nggak boleh bungkuk, nggak boleh ngomong apalagi ngobrol dan ketika makan sendok yang harus nyamperin mulut. Dimulai dengan dipimpin doa oleh danton (Komandan Pleton) kemudian makan. Makan pun dikasih waktu cuma 5 menit dan nggak boleh ada satu butir nasi atau laukpun yang tersisa. Piring harus bersih sebersih-bersihnya. Wow, bisa dibayangin nggak tuh gimana tersiksanya haha. Kalo ada satu orang yang makanannya nggak habis, mau nggak mau ada yang harus rela jadi ‘tong sampah’ alias sukarelawan yang harus ngabisin sisa nasi atau lauk yang nggak habis dari salah satu pasukan itu. Kalo enggak pasti akan ada hukuman yang menanti kita. Aku pernah punya pengalaman dengan masalah makan ini, waktu itu aku pernah nggak habis lauknya. Jadi waktu itu lauknya ayam semur atau gulai aku lupa, aku sih suka makan ayam, naahh tapi permasalahannya aku nggak suka makan kulit ayam yang lembek. Kalo kulit ayam krispy kayak KFC sih suka tapi kalo kulit ayam yang lembek kenyel-kenyel gitu aku pasti enek dan pengen muntah makannya, dan kebetulan juga hari itu nasinya agak kebanyakan. Setelah susah payah buat ngabisin nasi aku harus susah payah ngabisin ayam juga yang potongannya agak gede, pas waktu udah dihitung mundur sama senior aku kebingungan gimana caranya ngabisin itu kulit ayam. Aku cuma bisa lirik kanan kiri berharap ada yang udah selesai makannya dan berbaik hati mau ngabisin ayam aku, tapi ternyata semuanya juga masih pada ngunyah. Disaat lagi kebingungan gitu tiba-tiba kak Fikri temen aku satu pasukan yang duduk di depan aku langsung ngambil piring aku dan langsung ngabisin itu ayam. Aku cuma bisa liatin tanpa bisa ngomong apa-apa yang jelas aku berterimakasih banget sama dia karena udah berbaik hati mau ngabisin ayam aku hehe.

Sebenernya hal ini bukan hal yang aneh lagi buat aku, dulu waktu ikut pelantikan paskib pas SMP juga kayak gini. Makan bubur kacang hijau aneka rasa yang terdiri dari campuran bawang merah, bawang putih dan cabe lah, makan nasi nano-nano yang juga harus habis dan ga boleh ada sisa sama sekali dalam waktu tertentu lah, pokoknya segala peraturan yang aneh-aneh *menurutku* itu udah aku jabanin semuanya. Dan sekarang aku paham dibalik semua peraturan itu ternyata ada pelajaran yang disampaikan yaitu “KEDISIPLINAN, KEBERSAMAAN dan TANGGUNG JAWAB”.

Kita harus disiplin dan menghargai waktu. Oleh karena itu segala sesuatu yang kita lakukan disini dikasih target waktu, supaya kita nggak lelet dan bisa cekatan dalam melakukan segala sesuatu. Makan pun harus habis karena disitu kita diajarkan untuk bertanggung jawab atas rezeki yang telah diberikan Allah untuk kita. Kita tidak boleh mubadzir dan kita tidak boleh menyia-nyiakan rezeki yang telah Allah kasih. Makan tidak boleh berbicara itu pun adalah anjuran dari Rasulullah untuk tidak makan sambil berbicara karena dapat mengakibatkan tersedak. Minum dan makanan yang dibagi bersama-sama pun untuk mengajarkan kita berbagi dan tidak egois. Harus selalu merasa bersama, kalo minum gimana caranya biar semuanya juga bisa kebagian minum. Kalo satu orang minum berarti yang lain juga harus minum, nggak ada yang di spesialin atau di beda-bedain. Semuanya sama.

Bersambung....

Jumat, 23 Oktober 2015

Catatan Perjalanan




“Twenty years from now you will be more disappointed by the things you didn’t do than by the ones you did do. So throw off the bowlines, sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover.” 

-Mark Twain-


Sebuah quotes dari Mark Twain diatas menjadi kalimat pembuka yang benar-benar menggugah semangat untuk melakukan sebuah perjalanan. Ya, itulah mengapa aku memberi judul 'Catatan Perjalanan' pada postingan ini. 

I love travelling. Aku suka sekali. Rasanya terbayar sudah perjuangan bersusah payah mengumpulkan uang untuk bisa pergi ke suatu tempat yang baru dan menjelajah semua hal disana. Puas sekali. Tidak ada kata menyesal, yang ada kita menemukan pengalaman baru yang belum pernah kita temukan sebelumnya. Bertafakur, mensyukuri dan mengagumi alam ciptaan Allah yang begitu mahadahsyat indahnya.


"dunia ini ibarat sebuah buku dan siapa yang tak pernah melakukan perjalanan, ibarat hanya membaca satu halaman seumur hidupnya."
-pepatah-


Bagi seseorang yang menyukai membaca dan travelling seperti aku, mungkin ini adalah salah satu hal bisa saling melengkapi, karena dengan membaca kita menjadi tahu dan ketika tahu kita menjadi ingin. Ketika aku membaca catatan perjalanan-perjalanan orang lain yang menjelajahi suatu tempat, aku pun menjadi tahu. Setelah tahu, kemudia aku juga ingin pergi kesana. 

" dua puluh tahun dari sekarang kamu akan lebih kecewa oleh hal-hal yang tidak pernah kamu lakukan dibanding hal-hal yang telah kamu lakukan." 

Yapp, dua puluh tahun dari sekarang mungkin kita akan kecewa tidak pernah jalan-jalan ke suatu tempat yang baru. Tidak ada pengalaman yang bisa kita ceritakan ke anak cucu kita. 

" dulu bunda pernah naik ke gunung Bromo loh dek, jam 1 malam perjalanannya biar bisa lihat matahari terbit, suhunya minus empat derajat. Dingin bangeeet "

" dulu bunda pernah menjelajah pulau sempu di Malang loh kak, harus jalan kaki dulu masuk-masuk hutan dan harus nyebrang dulu pake kapal ikan biar bisa kesana"

" nak, dulu waktu masih muda bunda pernah terjun dari atas curug naga ke sungai loh, rasanya kayak jantung mau copot tapi seru hehe"

Kebayang nggak gimana serunya bisa menceritakan itu semua ke keturunan kita nanti.

So, lets go! Ayo buat perjalanan kita.

Are you wanna go with me??

Explore. Dream. Discover.








DIARY BUNDA ASYAM : [REVIEW LIPROLAC] TANTANGAN GTM ANAK

Kalau diliat-liat kayaknya hampir semua ibu sepakat yaa bahwa selain masa menyusui, masa MPASI adalah salah satu masa terberat dalam menjala...