Jumat, 27 Desember 2013

Lirik Lagu Nidji Nelangsa OST Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Well, ini adalah salah satu lagu soundtrack yang 'galau' banget yang dibikin sama Nidji setelah Rahasia Hati. 
Dibuat oleh Nidji sebagai Original Soundtrack Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini bercerita tentang perasaan Zainuddin kepada Hayati permatanya yang hilang...


Nelangsa bunga tunggal di karang cantik
tidak tergenggam terpisah takdir dunia
sepertimu, hanya bisa ku pandang tidak dapat kusayang
mengharapkan jawaban 

yang telah hilang datang lagi ke hidupku
saat jauh dekat semuanya sama
ku selalu mencintaimu..

sepertimu, hanya bisa ku pandang
kumenanti dirimu kembali ke pelukku

yang telah hilang datang lagi ke hidupku
saat jauh dekat semuanya sama, ku selalu mencintaimu
saat jauh dekat semuanya sama, kau selalu dalam hatiku
tak ada yang berubah walau bulan mentari hilang,
ku tetap mencintaimu.....

Bagaimana rasanya jika orang yang dulu kita cintai hadir kembali dalam hidup kita setelah sekian lama kita berusaha melupakannya dan dia tidak pernah bisa kita miliki tetapi segala tentangnya masih tetap ada di hati dan sadar bahwa ternyata perasaan itu tidak pernah berubah selamanya...



yang telah hilang datang lagi ke hidupku
saat jauh dekat semuanya sama, ku selalu mencintaimu
saat jauh dekat semuanya sama, kau selalu dalam hatiku
tak ada yang berubah walau bulan mentari hilang,
ku tetap mencintaimu..... 




Malaikat Juga Tahu



Pas pertama kali denger lagu ini kelas 2 SMP dulu, aku belum ngerti maksud dari lagu ini apa. Cuma sekedar suka dengerin karena enak lagunya. Selain itu, lagu ini masuk lagu terpopuler pada tahun itu. Ternyata setelah aku tau, begitu banyak makna yang terkandung dalam lagu karya Dewi ‘Dee’ Lestari ini. Makanya aku tertarik buat nyeritainnya :)
                Lagu ini keseluruhan bercerita tentang kasih sayang dan cinta seorang ibu yang begitu tulus kepada anaknya. Kalau diliat dari video klipnya sih lagu ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki autis yang diperankan oleh Lukman Sardi dan Ibunya yang sangat sayang sama anaknya itu.
                FYI nihh guys lagu Malaikat Juga Tahu ini adalah salah satu lagu dalam album ‘Rectoverso’ karya Dewi Lestari. Rectoverso adalah kumpulan cerpen Dewi Lestari yang di setiap ceritanya punya soundtrack tersendiri.  Rectoverso sendiri udah di filemin pada awal 2013 lalu.
                Lagu ini bercerita dari sudut pandang Bunda, ibunya Abang, seorang laki-laki yang mengidap autis dari kecil.  Bunda sangat sayang kepada Abang, bahkan Bunda terlihat lebih sayang kepada Abang dibanding kepada Adik. Memang dapat dimaklumi karena Abang ‘berkebutuhan khusus’ sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih. Apapun dilakukan bunda demi kebahagiaan Abang.
                Abang tidak suka sendirian. Oleh karena itu Bunda selalu menemaninya  setiap saat, meskipun Abang tidak pernah mengerti dan seperti mempunyai ‘dunia sendiri’.  Anak yang mengidap autisme memang cenderung mempunyai imajinasi dan juga dunia sendiri yang jarang dimengerti oleh orang lain. Anak yang mengidap  Autis kurang mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, sehingga orang-orang disekitarnya terkadang tidak mengerti apa yang ia maksud.
                Dirumah, Abang tinggal bersama Bunda dan seorang perempuan yang ngekost disana. Sehari-hari Perempuan itu menemani Abang bermain dan belajar. Sedangkan Adik tinggal diluar kota karena menuntut ilmu disana.
Abang sangat suka sekali bintang. Setiap malam Abang pergi ke taman belakang rumahnya ditemani sang Perempuan untuk melihat bintang.
                Suatu hari Adik Abang kembali karena sudah menyelesaikan kuliahnya. Setelah tinggal kembali dirumah, Sang Adik rupanya jatuh cinta pada si Perempuan dan berniat mengajaknya menikah. Akhirnya Merekapun menikah dan memutuskan untuk tinggal berdua ditempat lain. Abang yang mengetahui hal itu entah mengapa kemudian marah dan uring-uringan. Adik dan Sang Perempuan tidak mengerti akan sikap Abang. Hanya Bunda yang tahu, ternayata Abang jatuh cinta pada Sang Perempuan.
                Meskipun Abang tidak bisa mengungkapkannya dan bahkan Abang tidak mengerti apa yang sedang dia rasakan, tapi Bunda tahu meskipun Abang tidak bercerita.
                Di lagu ini sebenarnya Bunda hanya ingin memberitahu Abang bahwa sebenarnya di dunia ini ada cinta sejati yang nyata selain cintanya Abang dengan Perempuan itu. Cinta Sejati dan nyata itu adalah cintanya Bunda…
                Bunda memang tidak sempurna, tapi Bunda selalu ada untuk Abang,  setia menemani Abang, mengerti segalanya tentang Abang dan rela berkorban untuk Abang.
Bunda itu Malaikat.
                Tapi Bunda Malaikat yang tak bersayap. Bunda tidak bersinar cemerlang dan tak rupawan, tapi Bunda itu Malaikat. Malaikat yang wujudnya ‘ada’ dan bisa dilihat, bisa disentuh.
Andai Abang mengerti itu...

Lelahmu, jadi lelahku juga
Bahagiamu, bahagiaku pasti
Berbagi, takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati…

Kali ini hampir habis dayaku membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari,
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri

Karna kau tak lihat,
Terkadang malaikat tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan..
Namun kasih ini, silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya…

Hampamu takkan hilang semalam oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku, yang mungkin tak sempurna,
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya diri, Cintakulah yang sejati!

Namun tak kau lihat,
Terkadang malaikat tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan..
Namun kasih ini, silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya…

Kau selalu meminta terus kutemani
Engkau selalu bercanda “Andai wajahku diganti”
“Bawa ku pergi” , karena tak sanggup sendiri

Namun tak kau lihat,
Terkadang malaikat tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan..
Namun kasih ini, silakan kau adu
Malaikat juga tahu aku kan jadi juaranya…

Pesan dari lagu ini….
Pada akhirnya, jika semua Cinta di dunia di adu, siapapun-tidak hanya Malaikat, bahkan Tuhan pun tau Cinta Bunda-lah yang akan Jadi Juaranya. Karena cinta Bunda sejati. Abadi. Tidak ada yang menandingi. Lebih murni dari cinta siapapun di dunia ini. Cinta Bunda adalah bentuk Cinta Allah kepada manusia. Allah mengirimkan seorang Malaikat yang nyata, yang terkadang kita lupa menyadarinya bahwa dia adalah seorang malaikat. Dia adalah Bunda. Ibu kita.

Namun kasih ini silakan kau adu, malaikat juga tahu aku kan jadi juaranya….

Cempaka Putih, 06 November 2013 pukul 23:37

TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK, antara cinta dan adat...


Baru aja kemarin aku sama temen-temen nonton film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang based on novel legendaris karya Buya Hamka atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Ngomong2 tentang Buya Hamka, sebagai orang 'setengah' minang aku yang tadinya cuma tau dikit doang tentang Buya Hamka jadi tau banyak setelah googling semua tentang Buya Hamka dan karya2nya. Buya Hamka adalah seorang sastrawan, ulama, dan politikus asal Minangkabau, Sumatera Barat. Dulu sih seingetku waktu SMP kita pernah disuruh baca Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck sama guru Bahasa Indonesia. Tapi aku lupa dan belum sempet baca sampe sekarang huhuhu L Padahal Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah bacaan wajib para siswa sekolah. Oh ya, novel karya Buya Hamka Di Bawah Lindungan Kabah juga udah pernah di filmin lohh dan pemerannya Junot jugaa. Kayaknya doi salah satu spesialis film kolosal yaahh :)

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck berkisah tentang kisah cinta antara Zainuddin dan Hayati yang harus terpisah karena persoalan adat. Jadi si Zainuddin ini adalah orang campuran Bugis dan Minang. Dimana Ayahnya adalah orang Minang, sementara ibunya adalah orang Bugis. Naahh orang padang itu kan sistem pertalian darahnya berdasarkan ibu (Matriakat). Jadi yang ibunya bukan orang padang meskipun ayahnya orang padang tetep ngga diakui sebagai orang padang. Sementara Bugis itu sistem pertalian darahnya berdasarkan ayah (Patriakat), jadi di Makassar si Zainuddin itu ga diakui sebagai orang Bugis karena ayahnya Minang meskipun ibunya Bugis. Kasihan ya Zainuddin :(
dia curhat tentang semua ini kepada Hayati yang simpatik padanya. Sementara si Hayati ini adalah orang Minang murni. Dia adalah bunga desa kebanggaan keluarga. Keturunan bangsawan dan pamannya adalah seorang Datuak (Pemuka Adat) disana. Karena hal inilah keluarga Hayati nggak setuju kalo Zainuddin menikahi Hayati. Keluarganya lebih setuju Hayati nikah sama Aziz, kakak laki-laki Khadijah sahabat Hayati yang kaya, terpandang dan yang terpenting orang Minang murni.

Sampe disini aku jadi inget banyak temen2ku cewek yang pacarnya atau orang yang dia suka ternyata orang Padang nanya ke aku tentang cowok Padang atau sistem nikah kalo di Padang.
"Sarah, emang kalo nikah sama cowok orang Padang, ceweknya yang harus beli cowoknya ya?"
"Sarah, mama ku ga setuju kalo aku nikah sama cowok Padang, katanya cowok padang bla bla bla bla... emang bener?"
"Sarah, emang cowok Padang mesti nikah sama orang Padang juga ya?"
"Sarah, emang kalo di Padang yang dapet warisan itu nanti ceweknya ya bukan Cowoknya?"
dan masih banyak pertanyaan lainnya..

Hmmmm kalo diliat sebenernya aku bukan orang Padang murni.  Bisa dibilang half-blood atau darah campuran, dan aku nggak terlalu ambil pusing juga dengan sistem-sistem itu. Dalam artian sistem-sistem adat yang tidak sesuai dengan Islam keluarga kami tidak mengikutinya. Contoh seperti perempuan 'membeli' laki-laki itu tidak ada. Tetap laki-laki yang harus melamar perempuan ataupun menjalankan kewajibannya sebagai seorang laki-laki seperti tetap memberi mahar,  mencari nafkah,  dsb.

Abiku orang Jawa tulen yang menganut sistem Patriakat atau ke-bapak-an yang kental banget. Sementara Umiku orang Padang yang juga menganut sistem Matriakat atau ke-ibu-an yang kental.
Jadi sebenernya aku ini bingung lhooo kalo ditanya orang apa hahaha :D
Soalnya dibilang orang Jawa iyaa, dibilang orang Padang juga iyaa :D

Kembali ke pertanyaan temen-temenku. Setelah dapet pertanyaan itu, mau ngga mau akhirnya aku nanya juga sama umiku dan nenekku. hehe
Kata umiku intinya meskipun sebagai orang padang kita juga harus tetap memegang teguh syariat Islam dan ketentuan-ketentuannya. Adat dan tradisi yang bertentangan dengan syariat Islam tidak boleh kita ikuti. Itu juga yang menjadi pesan Buya Hamka dalam novel-novelnya. Buya Hamka banyak mengkritik tradisi2 Minang yang bertentangan.
Sampe disini aku manggut-manggut aja dan mengerti artinya. Mau nikah sama orang manapun, suku apapun toh kedudukan kita akan selalu sama dimata Allah SWT. Hanya amal ibadah kita aja kan yang akan membedakannya dan kalo udah jodoh mau dari suku apapun tetep aja jodoh :)

Kembali lagi ke cerita Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, setelah lamarannya ditolak oleh keluarga Hayati karena adanya perbedaan adat dan tradisi itu, akhirnya Zainuddin disuruh pergi meninggalkan Batipuh, tanah kelahiran ayahnya, untuk pergi ke Padang Panjang menuntut ilmu. Tapi sebelum Zainuddin pergi, Hayati mengucapkan sumpah untuk setia selamanya menunggu Zainuddin.

selama nafasku berhembus hanya kamu di doaku
selama mataku memandang hanya kamu cinta matiku
dengarlah dunia rintihan hatiku yang terbalut dalam doaku
dengarlah sumpahku, dengarlah dunia...
sumpah mati aku hanya untukmu..
cinta 'kan selalu abadi walau takdir tak pasti
kau selalu dihati cinta matiku.... (Nidji, sumpah dan cinta matiku)

Sumpah itulah yang selalu diingat Zainuddin sampai akhirnya Zainuddin tau Hayati menikah dengan Aziz. Hancurlah hati Zainuddin. Dia patah hati dan kecewa sedalam-dalamnya. Tapi kemudian dia bangkit dan merantau ke tanah Jawa bersama sahabatnya Muluk untuk mencari kehidupan yang lebih baik. (Disini aku simpatik banget sama tokoh Zainuddin, karena ditengah keterpurukannya karena cinta, dimana cintanya pada Hayati itu adalah satu-satunya semangat dia, tapi Zainuddin masih bisa tetap bangkit dan berusaha melanjutkan hidup).

Di Jawa, Zainuddin menjadi penulis terkenal dan kaya raya. Pada saat yang sama juga, Aziz juga pindah ke Surabaya bersama Hayati karena alasan pekerjaan, dan mereka bertemu dalam sebuah opera. Kemudian rumah tangga Aziz dan hayati akhirnya menjadi berantakan setelah Aziz dipecat dan rumah mereka disita karena Aziz banyak hutang. Akhirnya mereka menumpang ke rumah Zainuddin.
 (Menurutku cerita di part ini adalah yang paling mengharukan diantara semuanya. Dimana ketika Zainuddin bertemu Hayati dan Aziz setelah sekian lama, setelah Zainuddin bersusah payah bangun dan bangkit dari keterpurukan patah hatinya, setelah dia berhasil menjadi sukses. Dia dipertemukan lagi dengan Hayati kekasih hatinya yang telah menghianati dan meninggalkannya-meskipun dalam hati Hayati cintanya tetap untuk Zainuddin tapi tetep aja dia udah jadi istri orang. Dan Zainuddin dengan segala kebaikan hatinya menawarkan bantuan untuk tinggal dirumahnya dan pasti sakit banget ngeliat orang yang dia cinta hadir kembali dihidupnya tapi bersama orang lain. Bagian ini tu sedih bangeet :'( ditambah lagi backsound film ini lagunya Nidji judulnya Nelangsa itu pas bangeeet huhu)

yang telah hilang datang lagi kehidupku
saat jauh dekat, semuanya sama, ku selalu mencintaimu
saat jauh dekat kau selalu dalam hatiku
tak ada yang berubah walau bulan mentari hilang
ku tetap mencintaimu...


Tetapi Aziz lalu bunuh diri dan dalam sepucuk surat ia berpesan agar Zainuddin menjaga Hayati. Namun, Zainuddin tidak memaafkan kesalahan Hayati karena melanggar sumpahnya, meskipun dalam hati Zainuddin masih sangat mencintai Hayati.

Hayati akhirnya disuruh pulang ke Batipuh dengan menaiki kapal Van der Wijck. Di tengah-tengah perjalanan, kapal yang dinaiki Hayati tenggelam, dan setelah Zainuddin mendengar berita itu ia langsung menuju sebuah rumah sakit. Sebelum kapal tenggelam, Muluk yang menyesali sikap Zainuddin memberi tahu Zainuddin bahwa Hayati sebetulnya masih mencintainya.


Well, film ini emang ga sempurna, visualisasinya nggak semuanya sesuai dengan imajinasi pembaca tapi kita bisa liat pesan yang disampaikan lewat film ini dan harus mengapresiasinya :) satu lagi yang keren dari film ini, yaitu soundtrack filmnya by Nidji :)

DIARY BUNDA ASYAM : [REVIEW LIPROLAC] TANTANGAN GTM ANAK

Kalau diliat-liat kayaknya hampir semua ibu sepakat yaa bahwa selain masa menyusui, masa MPASI adalah salah satu masa terberat dalam menjala...