Kamis, 27 Februari 2014

CINTA SANG SAHABAT

CINTA SANG SAHABAT
Diriwayatkan, bahwa :
Apabila penghuni Surga telah masuk ke dalam Surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat2 mereka yang selalu bersama mereka dahulu sewaktu di dunia.

Mereka pun bertanya tentang sahabat mereka kepada Allah:

"Yaa Rabb..
Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia sholat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami."

Maka Allah berfirman:
"Pergilah kamu ke Neraka, lalu keluarkanlah sahabat2mu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar zarah"
(HR : Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd").

Al-Hasan Al-Basri berkata: "Perbanyaklah sahabat2 mukminmu, karena mereka memiliki Syafa'at pada hari Kiamat nanti".

Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada sahabat2nya sambil menangis:
"Jika kalian tidak menemukanku nanti di Surga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah tentang aku: Wahai Rabb Kami..
Hamba-Mu si fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU..
Maka masukkanlah dia bersama kami di Surga-Mu"

SAHABATKU...
Mudah2an dengan ini, aku telah mengingatkanmu tentang Allah ..

Agar aku dapat besertamu kelak di Surga & Ridho-Nya..
آمين يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ

Ya Allah...

Aku Memohon kepadaMu.. Karuniakanlah kepadaku sahabat2 yang selalu mengajakku untuk tunduk patuh & taat Kepada Syariat-Mu..

Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di akhirat kelak...آميــــــــــــــــــــن

Oleh karena itu...

Carilah sebanyak mungkin sahabat yang baik yang menunjukkan jalan2 ke Surga & jalan2 kebaikan.

WAHAI SAHABATKU...

JANGAN LUPA BERTANYA TENTANGKU...
JIKA AKU TIADA DI SURGA NANTI..

Rabu, 19 Februari 2014

Menjadi dewasa

Life starts here!

Kata orang menjadi tua itu pasti dan menjadi dewasa itu pilihan.
Ya. Kata-kata itu agaknya benar adanya.
Menjadi tua itu pasti karena semakin hari- tidak mungkin tidak- usia kita pasti akan semakin bertambah tua, dan dengan semakin bertambahnya usia berarti semakin berkurangnya umur hidup kita di dunia. Masya Allah :(

Tapi menjadi dewasa adalah suatu pilihan.

Kenapa dewasa itu pilihan?

Karena kita bisa menentukan sendiri, kapan kita bisa bersikap dengan dewasa.
Terkadang menjadi dewasa atau tidaknya seseorang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal tentu saja dari dalam diri seseorang tersebut contohnya kepribadian, sementara faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat dari luar diri seseorang contohnya lingkungan.

Oke. Jadi sebenarnya apa yang saya akan bahas saat ini tentang dewasa dan pendewasaan?

Pembahasan saya kali ini bermula dari kegalauan saya yang sebentar lagi akan memasuki usia 20 tahun. Dimana saya akan meninggalkan hidup saya sebagai perempuan yang umurnya masih belasan tahun, menuju kehidupan perempuan berkepala dua. *Oh God :( *
Saya sangat galau menyadari bahwa di usia saya yang sembilan belas ini saya masih merasa seperti anak-anak yang segala sesuatunya masih 'disuapi'.
Saya tidak tahu kenapa saya bisa berpikir seperti ini tapi saya merasa lingkungan saya belum mendukung untuk menjadikan saya dewasa dari segi sikap. Meskipun pada dasarnya saya sudah berpikir dengan dewasa bahkan sebelum anak-anak lain mempunyai pikiran seperti ini.
Mungkin anda akan bingung dengan apa yang saya maksud ini.
Saya pun sedikit bingung bagaimana untuk menjelaskannya.
Mungkin karena orang tua saya masih menganggap saya putri kecil mereka yang apa-apa masih harus diberi dan diatur. Ya, dalam berbagai hal saya merasa masih belum diberi kebebasan untuk memilih. Mereka terlalu mengkhawatirkan saya sehingga saya tidak bebas untuk 'mengeksplore' diri saya dan terkesan seperti mereka terlalu memanjakan saya dan seolah-olah saya tidak bisa apa-apa.
Hmmm.. It's complicated how to share this.

Membicarakan sebuah kedewasaan tampaknya akan sedikit rumit. Karena pada dasarnya kedewasaan seseorang itu tidak dapat diukur hanya dengan dia telah berumur banyak.

Tapi mungkin pembahasan kita kali ini bisa di mulai dari apakah dewasa itu?

Kata 'Dewasa' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sampai umur, akil balig, bukan kanak-kanak atau remaja lagi.
Hmmm.. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa siapapun yang sudah akil balig, atau dalam islam adalah sudah haid (datang bulan) untuk seorang wanita, dan mimpi basah untuk seorang pria, maka itu dapat dikatakan sudah dewasa.

Tapi dalam Peraturan Hukum di Indonesia terdapat berbagai macam perbedaan atas batas usia 'dewasa' seseorang.
Saya akan membaginya menjadi 3 bagian, dimana hukum di Indonesia terdapat 3 batasan usia dewasa, yaitu 17 tahun, 18 tahun dan 21 tahun.

17 Tahun.
Menurut SK Mendagri Dirjen Agraria Direktorat Pendaftaran Tanah (Kadaster) No. Dpt.7/539/7-77, tertanggal 13-7-1977 bahwa dewasa politik, misalnya adalah batas umur 17 tahun untuk dapat ikut Pemilu.

18 Tahun.
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 1 angka 26 bahwa Anak adalah setiap orang yang berumur di bawah 18 (delapan belas) tahun.

UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 1 angka 5, bahwa anak adalah setiap manusia yang berumur di bawah 18 (delapan belas) tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentingannya.

Dari kedua Undang-Undang diatas dapat disimpulkan bahwa batas usia anak-anak adalah dibawah usia 18 tahun dan belum menikah. Sedangkan bila sudah berusia diatas 18 tahun dan sudah menikah dapat dikatakan dewasa.

21 Tahun.
Dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 98 ayat [1] bahwa batas umur anak yang mampu berdiri sendiri atau dewasa adalah 21 tahun, sepanjang anak tersebut tidak bercacat fisik maupun mental atau belum pernah melangsungkan perkawinan.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek) Pasal 330:
Yang belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur genap dua puluh satu tahun dan tidak kawin sebelumnya.

Sehingga dalam hal ini, majelis hakim berpendapat bahwa seseorang yang belum berumur 21 tahun dianggap masih di bawah umur atau belum dewasa sehingga ayahnya berkewajiban untuk menafkahinya sampai anak tersebut berumur 21 tahun.

Dari ketiga pendapat mengenai pembahasan batas usia dewasa seseorang, maka pada dasarnya yang mengetahui kita telah dewasa atau tidak hanyalah kita sendiri dan orang-orang yang menilai kita.

Kedewasaan seseorang juga bisa dipengaruhi oleh kepribadian mereka. Seorang yang memiliki kepribadian Sanguinis seperti saya cenderung agak bersikap childish, hal ini dapat terjadi karena sifat cheerful dalam diri mereka, sehingga sifatnya tersebutlah yang menjadi kekuatan mereka untuk bisa membuat orang lain terhibur dengan sikapnya.
Atau kepribadian koleris yang secara otomatis akan memiliki kecendrungan untuk bersikap dewasa dan bossy (memimpin) meskipun usia dia belum bisa dikatakan dewasa sehingga itu juga dapat menjadi kekuatan mereka .
Terlepas dari Undang-Undang, teori psikologi, atau teori apapun itu, setiap manusia pastilah akan memiliki sifat anak-anak dalam dirinya.
Kedewasaan adalah hanya tentang cara bagaimana kita bersikap.
Ada orang yang sebenarnya telah dewasa tapi bersikap seolah-olah dia belum dewasa, dan ada juga yang usianya sudah dewasa tapi sikapnya masih kekanak-kanakan.
Memang tak ada manusia yang sempurna.
Karena hal itulah kita di ciptakan untuk saling melengkapi satu sama lain.

Bagaimana untuk menjadi dewasa?

Ini adalah pertanyaan yang akan saya jawab dengan satu kata.

Belajar.

Ya. Belajarlah untuk menjadi dewasa. Mulai saat ini, mulai detik ini. Terlepas dari berapapun usia kita sekarang, menjadi dewasa bisa dipelajari.
Tidak akan ada kata terlambat untuk orang-orang yang mau belajar.
Orang yang merugi adalah orang yang tidak pernah mau belajar untuk merubah dirinya.
Tidak ada yang salah dengan belajar, cobalah terus sampai kita bisa.
Belajar adalah sebuah proses yang panjang bahkan berlangsung seumur hidup kita.
Mulailah untuk berempati dengan orang lain, karena dengan mempunyai perasaan empati adalah salah satu proses berfikir dewasa.

Terakhir, menjadi dewasa adalah proses yang dapat berubah seiring berjalannya waktu. Terkadang seseorang yang baru mengalami sesuatu hal, atau baru mengalami suatu fase baru dalam hidupnya dapat berubah menjadi dewasa dengan sendirinya.

Sepertiku sekarang, maybe life starts here!

Senin, 17 Februari 2014

Edensor

Aku ingin mendaki puncak tantangan,
menerjang batu granit kesulitan
menggoda marabahaya,
dan memecahkan misteri kehidupan.
Aku ingin mengarungi padang pasir, gurun-gurun
mengarungi lautan samudera,
menantang hidup!
Aku ingin merasakan apa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

 -andrea hirata-


Inkopad, 14 Mei 2008
Edensor

Quotes

"Hidup dan nasib bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis. Namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna.
Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun terjadi secara kebetulan.
ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan."


-di Interpretasikan dari pemikiran agung Harun Yahya-

satu tempat

Jika semua akan bermuara pada satu tempat, 
satu hati,
maka itu adalah Allah yang telah memilihkan jalan kita.
Aku mengenalmu lebih dari orang lain mengenalmu.
Karena kita sama,
maka aku memahamimu seperti memahami diriku sendiri,
jika nanti aku akan memilih untuk menjadi sepertimu juga,
aku akan ikhlaskan diriku, 
dan pada akhirnya bersamamu dan bersama kalian aku pasti lebih baik.


Embun dan Perasaan

EMBUN DAN PERASAAN
 
 Kenapa embun itu indah?
Karena butir airnya tidak menetes.
Sekali dia menetes, tidak ada lagi embun.

Kenapa purnama itu elok?
Karena bulan balas menatap di angkasa.
Sekali dia bergerak, tidak ada lagi purnama.

Aduhai, mengapa sunset itu menakjubkan?
Karena matahari menggelayut malas di kaki l
angit.
Sekali dia melaju, hanya tersisa gelap dan debur ombak..

Mengapa pagi itu menenteramkan dan dingin?
Karena kabut mengambang di sekitar.
Sekali dia menguap, tidak ada lagi pagi di dunia ini,

Duhai, ada banyak sekali momen-momen terbaik.
Meski singkat,
sekejap,
yang jika belum terjadi langkah berikutnya, maka dia akan selalu spesial

Sama dengan kehidupan kita, perasaan kita..

Menyimpan perasaan itu indah
karena penuh misteri dan menduga..
Sekali dia tersampaikan, tidak ada lagi menyimpan..

Menunggu seseorang itu elok.
Karena kita terus berdiri setia.
Sekali dia datang, tidak ada lagi menunggu..

Bersabar itu sungguh menakjubkan.
 Karena kita terus berharap dan berdoa.
Sekali masanya tiba, tiada lain kecuali jawaban dan kepastian..
Sungguh tidak akan keliru bagi orang2 yang paham.

Wahai, tahukah kita kenapa embun itu indah?
Karena butir airnya tidak menetes,
Sekali dia menetes, tidak ada lagi embun.
Masa singkat yang begitu berharga.

MENJADI DIRIKU

Tak seperti bintang dilangit
tak seperti indah pelangi
karena diriku bukanlah mereka
ku apa adanya
wajahku kan memang begini
sikapku jelas tak sempurna
ku akui ku bukanlah mereka
ku apa adanya

menjadi diriku dengan segala kekurangan
menjadi diriku atas kelebihanku

terimalah aku seperti apa adanya
aku hanya insan biasa
tak mungkin sempurna

tetap ku bangga atas apa ku punya
setiap waktu ku nikmati
anugerah hidup yang kumiliki


That's song from edCoustic one of my favourite nasheed group. The title is Menjadi Diriku. Lagu ini adalah lagu favoritku karena lagu ini menceritaka tentang betapa pentingnya menjadi diri sendiri.
Apa sih sebenarnya menjadi diri sendiri itu?
Menjadi diri sendiri itu, menurutku adalah yaaa menjadi diri sendiri. Menjadi apa adanya diri kita. Ga perlu sok sok berubah menjadi seperti orang lain agar terlihat 'lebih' dalam segala-galanya.
Menjadi diri sendiri itu lebih baik setidaksempurna apapun kita.
Biarlah orang melihat kita 'apa adanya' karena nggak akan ada untungnya kita 'berubah' menjadi orang lain atau menjadi seperti orang lain dan kita tidak usah ikut-ikutan orang lain yang melakukan ini dan itu agar terlihat 'wah'.
Jika kita bisa katakan bisa, Jika kita bisa kataka tidak bisa.
Jika kita punya katakan punya. Jika tidak punya ya katakan tidak punya. Jangan mengaku punya padahal tidak punya.
Jika kita suka sesuatu katakan suka, jika tidak suka jangan pernah kita bilang suka hanya karena ikut-ikutan orang lain.
Orang yang tulus adalah seseorang yang menerima kita apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangan kita. Karena tidak ada manusia yang sempurna. Kita diciptakan Allah untuk saling melengkapi satu sama lain.

Aku pernah punya pengalaman dengan berubah sifat agar menjadi seperti orang lain.
Aku pernah mencoba untuk 'berubah' menjadi orang yang pendiem dalam rangka pengen jadi 'akhwat beneran' *loh emangnya sekarang bukan akhwat?* hehe
Aku ngerasa kalo mau jadi akhwat tulen ya itu harus jadi kalem, harus jadi pendiem, harus menjaga segala-galanya dengan perfect termasuk sikap, tingkah laku dll dll. Padahal aslinya aku rame abiss, suka ngomong, suka ketawa, suka cerita2 yang banyak, nggak betah diem, kalo ngomong suaranya gede, dan terlalu bersemangat hehehe maklum I'm a sanguinis type, dan pada suatu waktu aku mencoba untuk berubah jadi pendiem jadi pelit ngomong kalo ngomong seperlunya aja yaa pokoknya mencoba menjadi seseorang yang kusebut 'Akhwat beneran' itu.
daaaaannnn kalian tau apa yang terjadi???
Selama perubahanku itu orang-orang nyangkanya aku lagi sakit, lagi banyak masalah dan 'bukan sarah banget'. Orang-orang jadi aneh liat aku. Biasanya aku ramah nyapa-nyapa, senyum, ngobrol. Mendadak diem, sok sok cool gituuu haha pada banyak yang nanya-nanya aku kenapa. *aku lucu banget kalo inget ini* dan pada dasarnya aku juga jadi nggak nyaman karena this is not me.
Well, pada akhirnya aku kembali menjadi diriku.
Menjadi aku apa adanya. Ya, this is me just the way I am.

Islam tidak pernah menuntut seseorang untuk merubah kepribadiannya. Kita hanya perlu mengarahkan diri kita kearah yang lebih baik. Contohnya Umar Bin Khattab, beliau adalah sahabat Rasulullah SAW yang wataknya keras sekali dan sifatnya tegas. Sebelum masuk Islam beliau dia adalah orang yang gigih mempertahankan tradisi Quraisy. Tapi setelah beliau masuk islam, watak dan sifatnya tetap sama tapi diarahkan menjadi lebih baik dan justru dengan sifatnya itu beliau disegani dan ditakuti para musuh. Umar Bin Khattab adalah sosok orang yang mempunyai tipe kepribadian koleris yang artinya dia dilahirkan sebagai seorang pemimpin.
Lain Umar, lain pula Ali bin abi Thalib, sahabat Rasulullah SAW yang satu ini mempunyai sifat yang 'sempurna'. Ali merupakan seseorang yang ramah, kalem, pendiam dan tampan.
Jika semua orang di dunia ini memiliki sifat dan krepribadian yang sama, alangkah bosannya hidup ini. Untuk itulah Allah menciptakan kita berbeda untuk saling melengkapi dan menyempurnakan.
Percayalah akan ada kelebihan di balik segala kekurangan kita.
Bersyukurlah atas apa yang kita miliki, karena masih banyak orang-orang yang jauh kurang beruntung daripada kita. 
Jangan pernah merasa rendah diri karena di mata Allah kita semua sama, yang membedakan kita hanyalah amal ibadah dan keimanan kita.
Apa yang kita sombongkan di dunia ini? Toh semua ini hanya sementara.
Hanya akhiratlah hakikat keabadian.
So, don't worry. Be yourself!
Cause you're amazing, just the way you are :)

DIARY BUNDA ASYAM : [REVIEW LIPROLAC] TANTANGAN GTM ANAK

Kalau diliat-liat kayaknya hampir semua ibu sepakat yaa bahwa selain masa menyusui, masa MPASI adalah salah satu masa terberat dalam menjala...